my chemical romance - the black parade - warner music

Di album ketiganya ini MCR sepertinya ingin konsep rock opera seperti apa yang dilakukan Green Day lewat American Idiot. Single “Welcome To The Black Parade” memang sukses membawa propaganda rock opera kedalama subtansi gloomy dan dark. Namun sayangnya tidak untuk lagu-lagu lainnya. Track pembuka ”The End” terdengar kurang sempurna sebagai lagu pengantar menuju lagu kedua dead yang mengusung punk ala buzzrock. Beberapa lagu menunjukan mereka terinpirasi queen , bowie bahkan alice chooper saya agak mengganggu mendengar lagu "I Don't Love You", sepertinya ini melenceng dari konteks yang mereka usung. Persembahan balada dengan dominasi piano ada pada lagu "Cancer" terdengar cheesy. Seperti losing sense of humor ketika saya mendengar track ‘mama ‘dan teenager mcr are in danger of forgetting that hooks, riffs, and aggression. Penjabaran yang kurang sempurna tapi memikat.
taken from : trax magz
Sebenarnya, merunut sejarah band bernama MY CHEMICAL ROMANCE [atau bisa juga disebut My Chem atau MCR] berarti kita bicara pengalaman pahit yang dilihat langsung oleh vokalisnya, Gerrard Way. Gerrard adalah salah satu saksi hidup ketika teroris meruntuhkan World Trade Center, 11 September 2001 silam. Rasa marah, kesal, gelisah, sedih dan resahnya kemudian dituangkan dalam lagu berjudul "Skylines and Turntiles". Lagu itu juga menjadi semacam opening band yang akhirnya dibentuk oleh Gerrard Way bareng Matt ‘Otter’ Pellisier [drummer pertama yang sudah cabut].
Nama band sendiri diusulkan oleh basis Mike Way ketika membaca buku berjudul "Ectassy : Three Tales of Chemical Romance", tulisan Irvine Welsh. Kini band yang diawaki juga oleh Bob Byar [drum], Frank Lero [rhythm gitar], Ray Toro [lead gitar] menjelma menjadi salah satu band papan atas di ranah rock. Mereka terbentuk September tahun 2001 di New Jersey.
MCR “nyaris” identik dengan musik yang berhubungan dengan kematian, horor dan kegelapan. Sebuah pilihan yang dari awal memang sudah mereka tonjolkan. Imej inilah yang MCR bentuk dari awal berdirinya, meski kemudian banyak kritikus musik ya menggolongkan mereka secara perlahan-lahan masuk dalam ranah emo. Tudingan sebagai “anak-anak emo” ini pernah secara kasar dilontarkan oleh band Inggris Kasabian yang menyebut MCR dengan “clowns” atau “emo kids”. Entah mengapa, Kasabian menyebut MCR sebagai satu band yang tidak punya sesuatu yang positif untuk dikatakan. Alamak, segitunya….
MCR juga pernah membatalkan beberapa konser lantaran ketika sedang menggarap video klip "Welcome to The Black Parade" dan "Famous Last Words" [bakal jadi single ke-2] yang digarap oleh Sam Bayer [pernah menggarap klip sukses Nirvana "Smells Like Teen Spirit" dan American Idiot-nya Green Day]. Gara-garanya adalah Gerard Way cedera engkel sementara Bob Byar harus dirawat di rumah sakit karena infeksi. Untung saja dua klip yang sedang digarap sudah selesai.
MCR juga memilih menjadi band dengan basis massa ‘bawah tanah’ atau kelompok akar rumput [grassroots]. Mereka punya fans yang siap “mencaci-maki” habis-habisan dalam forum yang mereka bikin, termasuk di situs resmi mereka. Sisi positifnya adalah, MCR menolak segala atribut yang biasanya dilekatkan pada band, seperti ‘sex icon’ dan sebagainya. Fans membuat mereka menjadi “diri mereka sendiri”.
Album ketiga [yang major label] mereka The Black Parade menempatkan mereka pada tataran papan atas band pengusung alternative rock. Banyak kritikus yang menempatkan album ini sebagai ‘album paling ditunggu’ 2006. Single ‘Welcome to The Black Parade’ menjadi anthem yang wajib diputar [dan dinyanyikan]. Keberanian mempertahankan ciri “gelapnya” menjadikan My Chemical Romance sebagai ‘most wanted band’ terkini.
Tracklisting:
1. The End
2. Dead!
3. This Is How I Disappear
4. The Sharpest Lives
5. Welcome To The Black Parade
6. I Don't Love You
7. House Of Wolves
8. Cancer
9. Mama
10. Sleep
11. Teenagers
12. Disenchanted
13. Famous Last Words
taken from : http://tamtomousic.blogspot.com/
