Saturday, February 24, 2007

andra & the backbone - s/t - emi music indonesia


Setelah Dewa Budjana, sekarang giliran gitaris Dewa 19. Andra akhirnya membuat debut solo album. Bersama Dedy sebagai vokalis dan Steve Item sebagi gitaris, Andra menamakan band barunya dengan panggian, Andra and The Backbone. Album perdana self-titled pun dirilis dengan bantuan Ahmad Dhani sebagai manajer.

Sebagai pembuka, Andra and The Backbone mengambil hits “Musnah” dengan balutan pop dan rock yang terdengar sangat kuat. Permainan gitar yang keren, jadi alasan kuat idialisme Andra tertuang tegas. Coba perhatikan liriknya yang menceritakan tentang sakit hati dan cinta.

Bukan maksud hatiku

Acuhkan dirimu di depan mataku

Tapi ku tak bias lupakan

Saat dirimu terhina

Lagu lain dalam album ini pun tak kalah hebatnya. “Terdalam” menjadi satu lagu menonjol karakter khas vocal Dedy yang mirip dengan Once. Mungkin hal ini dikarenakan pengaruh Dewa 19 yang masih terngiang di benak Andra. Dewa 19, hanya saja di band barunya ini permainan gitarnnya terdengar lebih lugas, ngerock, dan hamper mirip band Creed, asal USA. Ditambah hentakan dan dentuman sanga drummer, cukuplah membuat kepala penggemar musik cadas terangguk-angguk.

Karakter vocal Dedy pun kembali menonjol di “Hanya Dirimu”. Lagi-lagi nyaris mirip Once. Jika kamu mencari alnunan gitar ala Andra, “Lagi..Dan..Lagi” dan “Tidurlah” bias jadi pilihan. Namun “Saat Dunia Masih Milik Kita” terdengar agak cheesy. “Perih” dan “Di Telan Bumi” merupakan dua lagu mellow di self titled ini.

taken from : www.detikhot.com

my chemical romance - the black parade - warner music


Di album ketiganya ini MCR sepertinya ingin konsep rock opera seperti apa yang dilakukan Green Day lewat American Idiot. Single “Welcome To The Black Parade” memang sukses membawa propaganda rock opera kedalama subtansi gloomy dan dark. Namun sayangnya tidak untuk lagu-lagu lainnya. Track pembuka ”The End” terdengar kurang sempurna sebagai lagu pengantar menuju lagu kedua dead yang mengusung punk ala buzzrock. Beberapa lagu menunjukan mereka terinpirasi queen , bowie bahkan alice chooper saya agak mengganggu mendengar lagu "I Don't Love You", sepertinya ini melenceng dari konteks yang mereka usung. Persembahan balada dengan dominasi piano ada pada lagu "Cancer" terdengar cheesy. Seperti losing sense of humor ketika saya mendengar track ‘mama ‘dan teenager mcr are in danger of forgetting that hooks, riffs, and aggression. Penjabaran yang kurang sempurna tapi memikat.

taken from : trax magz

Sebenarnya, merunut sejarah band bernama MY CHEMICAL ROMANCE [atau bisa juga disebut My Chem atau MCR] berarti kita bicara pengalaman pahit yang dilihat langsung oleh vokalisnya, Gerrard Way.
Gerrard adalah salah satu saksi hidup ketika teroris meruntuhkan World Trade Center, 11 September 2001 silam. Rasa marah, kesal, gelisah, sedih dan resahnya kemudian dituangkan dalam lagu berjudul "Skylines and Turntiles". Lagu itu juga menjadi semacam opening band yang akhirnya dibentuk oleh Gerrard Way bareng Matt ‘Otter’ Pellisier [drummer pertama yang sudah cabut].

Nama band sendiri diusulkan oleh basis Mike Way ketika membaca buku berjudul "Ectassy : Three Tales of Chemical Romance", tulisan Irvine Welsh. Kini band yang diawaki juga oleh Bob Byar [drum], Frank Lero [rhythm gitar], Ray Toro [lead gitar] menjelma menjadi salah satu band papan atas di ranah rock. Mereka terbentuk September tahun 2001 di New Jersey.

MCR “nyaris” identik dengan musik yang berhubungan dengan kematian, horor dan kegelapan. Sebuah pilihan yang dari awal memang sudah mereka tonjolkan. Imej inilah yang MCR bentuk dari awal berdirinya, meski kemudian banyak kritikus musik ya menggolongkan mereka secara perlahan-lahan masuk dalam ranah emo. Tudingan sebagai “anak-anak emo” ini pernah secara kasar dilontarkan oleh band Inggris Kasabian yang menyebut MCR dengan “clowns” atau “emo kids”. Entah mengapa, Kasabian menyebut MCR sebagai satu band yang tidak punya sesuatu yang positif untuk dikatakan. Alamak, segitunya….

MCR juga pernah membatalkan beberapa konser lantaran ketika sedang menggarap video klip "Welcome to The Black Parade" dan "Famous Last Words" [bakal jadi single ke-2] yang digarap oleh Sam Bayer [pernah menggarap klip sukses Nirvana "Smells Like Teen Spirit" dan American Idiot-nya Green Day]. Gara-garanya adalah Gerard Way cedera engkel sementara Bob Byar harus dirawat di rumah sakit karena infeksi. Untung saja dua klip yang sedang digarap sudah selesai.

MCR juga memilih menjadi band dengan basis massa ‘bawah tanah’ atau kelompok akar rumput [grassroots]. Mereka punya fans yang siap “mencaci-maki” habis-habisan dalam forum yang mereka bikin, termasuk di situs resmi mereka. Sisi positifnya adalah, MCR menolak segala atribut yang biasanya dilekatkan pada band, seperti ‘sex icon’ dan sebagainya. Fans membuat mereka menjadi “diri mereka sendiri”.

Album ketiga [yang major label] mereka The Black Parade menempatkan mereka pada tataran papan atas band pengusung alternative rock. Banyak kritikus yang menempatkan album ini sebagai ‘album paling ditunggu’ 2006. Single ‘Welcome to The Black Parade’ menjadi anthem yang wajib diputar [dan dinyanyikan]. Keberanian mempertahankan ciri “gelapnya” menjadikan My Chemical Romance sebagai ‘most wanted band’ terkini.

Tracklisting:
1. The End

2. Dead!
3. This Is How I Disappear
4. The Sharpest Lives
5. Welcome To The Black Parade
6. I Don't Love You
7. House Of Wolves
8. Cancer
9. Mama
10. Sleep
11. Teenagers
12. Disenchanted

13. Famous Last Words

taken from : http://tamtomousic.blogspot.com/

Thursday, February 15, 2007

nidji - breaktru' (english version) - musika studio - sony bmg


Bulan Maret 2007 (tanggal tepatnya belum boleh diumumkan di sini tapi yang jelas di awal bulan), album NIDJI Breakthru’ versi bahasa inggris bakalan diluncurkan di pasar musik indonesia melengkapi album Breakthru' versi sebelumnya yang telah dilaunching di Hard Rock Cafe (18.05.2006). Salah satu band di bawah naungan Musica ini sebelumnya udah merilis album Breakthru' versi English yang diedarkan Sony BMG untuk pasar mancanegara seperti Thailand, Philipina, Korea dan beberapa negara asia lainnya. Untuk pasar mancanegara sendiri harga CD-nya juga lebih mahal kalo di kurs ke rupiah contohnya harga CD Breakthru' di Thailand dipatok sekitar 269 sampai 300 bath alias sekitar 70ribu-an Rupiah (mahal banget kan? CD yang versi Indonesia aja cuman 35Ribu rupiah....)

Untuk versi mancanegara ada tambahan 1 track, lagu "Heaven" yang di remix ama RunD, dan lagu lainnya 10 track sama dengan versi indonesia yaitu: "Hard To Feel" ("Hapus Aku"), "Child", "Lights Of Love" ("Bila Aku Jatuh Cinta"), "Heaven", "Don't Stop" ("Engkau"), "Believe" ("Sudah"), "Disco Lazy Time", "Breakthrough", "Angel (Walk, Talk, Sing & Bleed)" ("Manusia Sempurna"), "Adam And Eve "("Kau & Aku") dan terakhir di track 11 Heaven (Remix Version).

Tidak semua lagu NIDJI versi english liriknya (atau arti dari bahasa inggris) sama dengan versi Indonesia, kecuali "Heaven", "Child", "Breakthrough" dan "Disco Lazy Time". "Hapus Aku" di versi english diganti jadi "Hard To Feel" yang isi lagunya berbeda. Di lagu "Manusia Sempurna" pake judul "Angel (Walk, Talk, Sing & Bleed)" barisan kata-kata lagu "Manusia Sempurna" di album versi indonesia. Begitu juga di lagu "Engkau", "Sudah", "Bila Aku Jatuh Cinta" dan lagu "Kau dan Aku" di track ke 10 dengan judul "Adam & Eve".

Dari segi musik, ada versi lain dari lagu "Child" yang berbeda dengan yang versi indonesia, kalo "Heaven", "Breakthrough", "Disco Lazy Time" tidak ada bedanya alias persis dengan versi album indonesia. Untuk lagu lain yang aslinya berbahasa indonesia-pun, di versi english ini selain beda artinya juga ada bebarapa improvisasi dari Giring yang bikin asik dan beda di versi englishnya.

Salah satu karya Run-D yang mengolah lagu "Heaven" jadi bener-bener beda, vokal giring yang juga beda dan aneh (bukan seperti Giring yang nyanyiin..), track ini enak buat yang doyan ajeb-ajeb. Dari segi lirik gak semua lirik aslinya nongol di lagu ini, cuman teriakan refrain "Heaven" berkali-kali disela-sela keyboard Run-D.

taken from : www.nidji.blogspot.com

Saturday, February 10, 2007

stereomatic - s/t - aksara record

Lirik romantis dalam kemasan musik elektronik dari duo Aroel dan Maria ini menarik untuk disimak. Meski term elektronik yang mereka usung bukalah sesuatu yang baru,.at least mereka adalah pilihan lain setelah Goodnight Elektrik dan Homogenic. Gaya vocal Maria yang mengingatkan saya akan Nina Perssnon (The Cardigans) menjadi nilai plus. Meski tema cinta menjadi topik utama dari lirik mereka, namun dengan manis aransemen kemasan musik mereka, lirik justru menjadi terkesampingkan. Pun mininya eksplorasi melodi di tiap lagu, yang akan terdengar sedikit membosankan, namun tertolong dengan aransemen musiknya yang cukup beragam, sehingga kesuluruhan album tidak terlihat terlalu flat. Beberapa single seperti “Takut”, “Let’s Disco”, “I Can’t Marry You” dan “Lagu Merindu” patut untuk di-higlight. Sayangnya single terakhir “You” yang justru harus mendapatkan nilai lebih justru mendapatkan outro dengan durasi yang sedikit. Overvall, keseluruhan album cukup bagus. Tidak terlalau komersil namun tetap terdengar catchy untuk kuping mainstream.

taken from : trax magz

Friday, February 9, 2007

saosin - s/t - capitol

The Band’s first major lebel debut, dan album pertamanya sejak vokalisnya Anthony Green keluar dan embentuk Circa Survive. Penggantinya Cove Rebber bias dibilang menunjukkan kemampuan pada olah vocal yang tidak bias dianggap remeh, dengan suaranya yang angelic dan unik. Saosin berhasil menemukan vokalis yang bias mengimbangi Green, atau malah lebih baik. Tanpa pretentious emotional screaming, walau kadang liriknya agak cheesy. Kemampuannya mengolah nada yang dinamik memperkuat yang sangat gitar oriented, dengan permainan drum yang tidak monoton. Mood tiap lagu terbangun dengan alur yang tidak memaksa. Album ini tidak sekeras Transliting The Name, tapi melangkah jauh dari hanya menjadi band screamo yang tipikal. Dengan lagu seperti “It’s Far Better To Learn”, “It’s So Simple”, “Voices”, “Collapse”, “You’re Not Alone”, “Some Sense of Security”jelas “the new” Saosin menunjukkan kelasnya lewat album ini. To hell with everybody else think, I must say this is a great album.

taken from : trax magz

Thursday, February 8, 2007

nidji - breakthru' - musica studio



Bicara soal Breakthru’ milik Nidji adalah bicara tentang kualitas rekaman dan materi album yang diatas rata-rata album Indonesia pada umumnya. Dua poin di atas adalah beberapa hal yang dapat menjadikan Nidji terbaik pada tahun 2006 ini. ‘Petunjuk’ lainnya adalah saya yang mendengarkan lagu ini berulang-ulang kali tidak membuat saya menjadi bosan [musiknya tidak masuk katagori cheesy] dan bagaimana giring, adri,run-d,ariel,rama,dan andro dengan pintarnya mengaransement lagu-lagu british pop ini. Musica Studio pun bekerja sama dengan Sony BMG mengeluarkan album Breakthru' versi internasional, yang Maret 2007 ini akan dipasarkan di Indonesia setelah 1 tahun beredar di pasar Asia.Rentetan track yang rapi dapat didengarkan oleh telinga-telinga mainstream dan berarti hampir semua orang Asia dapat menikmati semua lagunya. Dan itulah yang terpenting, kenapa begitu?? Memang musik itu adalah bahasa ekspresi. Sarana bagi sang musisi untuk menunujukkan apa yang sedang ada dalam pikirannya saat itu. Parameter lainnya adalah album ini dapat diterima dengan cukup baik oleh masyatakat. Track indah dari “Child”, “Sudah”, “Hapus Aku”, “Bila Aku Jatuh Cinta”, “Kau Dan Aku”, “Disco Lazy Time” merupakan single-single luar biasa dari album debut Nidji ini.


taken from : trax magz

Setelah denger lengkap album Nidji "Breakthru" tak terasa seperti denger kelompok musik aliran modern rock bule (terutama band-band british) dengan irama yang familiar dan enak di kuping, apalagi pada lagu dengan bahasa Inggris.
Emang mereka ngakuin kalo terpengaruh ama band-band luar seperti Coldpaly, Keane, L'Arc-en-ciel, Go Go Dolls, U2, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Mathews & The Killers.
Dengan format musik modern rock yang dipadu ama unsur punk, pop, alternatif & progresif emang secara langsung maupun tak langsung Nidji terpengaruh & terinspirasi ama band-band tersebut.

Yang menjadi nilai lebih dari Nidji juga karena karakter suara (dan rambut kribo?) dari Giring sang vokalis yang khas, fasih dan kental aroma britishnya.
Selain itu Nidji merupakan satu-satunya band baru yang dianak-emaskan Musica untuk menembus pasar internasional negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang dan Korea untuk tahap awalnya. Dan untuk pasar lokalpun promosinya digeber habis-habisan dibandingkan band baru lainnya dari Musica seperti masuk di MTV Exclusive Artists dan penayangan video klip or nongol di TV yang lebih sering hingga da media yang bilang kalo Nidji bakal menggusur Samsons. Ya kita tunggu aja!.

Nidji, bersal dari kata Jepang Niji yang berarti pelangi yang merefleksikan warna musik dari para personil yang beragam dari kelompok musik asal Jakarta yang diproduseri Noey Java Jive (sebelumnya Noe melejitkan Peterpan & Letto).
Nidji sebenernya terbentuk tahun 2002 dan formasi terakhir beranggitakan Giring (Vokal), Rama (Gitar), Ariel (Gitar), Randy (Keyboard), Andro (Bas) dan Adri (Drum).

Seluruh lagu dari album Breaktru berjumlah 10 buah (Sudah, Hapus Aku, Bila Aku Jatuh Cinta, Heaven, Manusia Sempurna, Child, Disco Lazy Time, Engkau, Breakthrough & Kau Dan Aku) dengan warna yang berbeda-beda mulai dari yang romantis sampai yang berirama disko .

Sebut saja track "Sudah", "Hapus Aku", "Bila Aku Jatuh Cinta" yang banyak bermain dengan ritme slow melankolis dan easy listening dengan kental aroma Coldplay-nya, nyaman di kuping serta mengena dengan lirik-liriknya.

Single yang paling enak didengar yakni "Child" sangat menyentuh sampai akhir lagu, dibuka sama denting piano yang memainkan satu not secara repetitif plus entakan drum sebagai ground, singel ini langsung mengingatkan kita pada Coldplay.
Lafal british Giring yang nyaris sempurna dalam menyanyikan lirik dalam bahasa inggris, plus timbre dan cengkoknya yang mirip-mirip orang bule, makin memperkuat kesan itu.

Single kedua mereka "Sudah" yang akan membawa kita ikut merasakan pedih dan dramatisnya sebuah kejadian yang memilukan dan mengiris lubuk hati kita yang paling dalam, sebuah kejadian cinta yang sangat menyentuh dan seringkali terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Beat drum, suara keyboard dan vocal Giring yang soulful diawal lagu langsung membawa kita ke suasana sebuah hati yang penuh penyesalan pada sebuah tragedi yang telah terjadi atas ketidakcocokan dalam satu hubungan yang terpakasa harus berakhir walaupun masih saling menyayangi, apalagi dengan sentuhan gitar akustik yang dimainkan Rama.
Semuanya dikemas rapi dengan nuansa britpop yang kental. Musiknya menjadi penuh dan mantap.
Dramatisasi lagu ini diperkuat suara string pada bridge setelah reffrain dengan lirik yang amat menyentuh itu.

Single "Heaven" yang sempat terasa Keane sbenernya sempet dirilis sekitar akhir 2004 dalam bentuk mini album (2 lagu) oleh produser independen cuma dicetak sekitar 500 keping, mini album berbahasa Inggris itu ternyata laris manis.
Singel "Heaven" pun sempat jadi jawara di chart independen beberapa radio swasta beken di Jakarta.
“Heaven buat kami tuh ibarat cerminan enerjinya Nidji. Almost perfect deh. Dari segi lirik maupun musik. Kami selalu enjoy maininnya,” ungkap Rama, gitaris yang sampe saat ini masih nyambi sebagai penyiar di sebuah radio swasta di Jakarta.
“Makanya kami ngotot buat masukin lagu ini ke album ini. Biarpun konsekuensinya kami musti take ulang, dan sedikit diubah aransemennya,” timpal Giring, yang membuat sebagian besar lagu Nidji.

Mo denger pengaruh kelompok bule yang lain?
Coba simak "Manusia Sempurna" & "Jika Kau dan Aku" kita akan terbawa nuansa yang dingin namun ramah ala Embrace.
Trus simak "Hapus Aku, "Engkau" dan "Heaven" kita diajak untuk sedikit mengentakkan kaki sembari memupuk sedikit optimisme dalam atmosfer anthemic ala Keane.
Jangan kaget pula kalo setelah puas merenung tau-tau kita dibawa berjingkrak dalam balutan new wave ala The Killers atau Interpol dalam lagu "Disco Lazy Time" dan "Breakthrough"

So... itulah Nidji satu lagi musik indonesia yang berwarna pelangi

taken from : http://tamtomousic.blogspot.com/